Dalam upaya mencapai keunggulan operasional, banyak perusahaan menghabiskan sumber daya besar untuk teknologi dan proses. Namun, apa jadinya jika rahasia kesuksesan sebenarnya ada pada sesuatu yang sering terabaikan: kinerja karyawan dan iklim perusahaan?
Operational Excellence: Bukan Sekadar Proses dan Teknologi
Banyak perusahaan memahami operational excellence sebagai upaya mengoptimalkan proses, menekan biaya, dan meningkatkan produktivitas melalui metode Lean, Six Sigma, atau Total Quality Management (TQM). Sayangnya, fokus berlebihan pada proses dan teknologi kerap membuat mereka melupakan aspek paling vital: kinerja karyawan dan iklim perusahaan.
Operational excellence yang sejati bukan sekadar capaian angka atau efisiensi mekanis, melainkan keberlanjutan perbaikan yang tumbuh dari keterlibatan aktif manusia dalam organisasi. Karyawan adalah pelaksana langsung, inovator, dan penjaga kualitas proses sehari-hari. Tanpa keterlibatan mereka, segala strategi terbaik pun akan terhambat.
Iklim Perusahaan: Lingkungan Psikologis yang Mendasari Kinerja
Iklim perusahaan adalah suasana psikologis dan sosial di lingkungan kerja yang dirasakan karyawan. Ia mencakup bagaimana manajemen memimpin, cara komunikasi berlangsung, serta tingkat keadilan dan penghargaan yang diterima karyawan.
Studi dari Gallup menunjukkan bahwa organisasi dengan iklim kerja positif mampu meningkatkan produktivitas karyawan hingga 21%. Sebaliknya, iklim yang negatif—yang ditandai oleh kurangnya transparansi, ketidakadilan, dan komunikasi satu arah—menyebabkan penurunan motivasi dan munculnya konflik internal yang merusak semangat kerja.
Dalam konteks operational excellence, iklim perusahaan yang kondusif menciptakan fondasi bagi karyawan untuk berani mengambil inisiatif perbaikan, mengemukakan ide, dan berkolaborasi secara efektif.
Kinerja Karyawan: Motor Penggerak Perubahan Berkelanjutan
Kinerja karyawan bukan sekadar soal memenuhi target atau menyelesaikan tugas rutin. Dalam era OpEx, kinerja yang diharapkan harus meliputi kualitas hasil kerja, inovasi, dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan.
Karyawan dengan kinerja tinggi berkelanjutan biasanya memiliki motivasi intrinsik, merasa memiliki peran penting, dan mendapat dukungan pengembangan kompetensi. Ini memungkinkan mereka tidak hanya menjalankan proses, tetapi juga aktif mencari cara untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas.
Namun, tekanan target tanpa dukungan iklim kerja yang sehat dapat menyebabkan burnout, turnover tinggi, dan bahkan sabotase tersembunyi, yang akhirnya merusak tujuan OpEx.
Keterkaitan antara Iklim Perusahaan dan Kinerja Karyawan dalam OpEx
Iklim perusahaan yang positif dan kinerja karyawan yang optimal memiliki hubungan yang saling menguatkan. Iklim kerja yang suportif meningkatkan motivasi, kepuasan, dan rasa memiliki karyawan sehingga mereka tampil maksimal. Sebaliknya, karyawan yang berprestasi dan berinisiatif turut membentuk iklim organisasi yang lebih sehat dan produktif.
Menurut Harvard Business Review, 70% program transformasi operasional gagal karena manajemen mengabaikan aspek human capital. Kesuksesan OpEx bergantung pada bagaimana perusahaan membangun budaya yang memungkinkan karyawan berperan sebagai agen perubahan, bukan sekadar pelaksana.
Contoh Implementasi Nyata di Pasar Indonesia
Di banyak perusahaan manufaktur dan jasa di Indonesia, transformasi menuju operational excellence berjalan sukses ketika perusahaan mampu mengelola aspek manusia dengan baik.
Contohnya, perusahaan manufaktur yang mengadopsi budaya kaizen—perbaikan berkelanjutan—tidak hanya menerapkan alat Lean dan Six Sigma, tetapi juga membangun iklim kerja yang menghargai kontribusi setiap karyawan. Karyawan didorong untuk melaporkan masalah dan mengajukan solusi tanpa takut disalahkan, sehingga perbaikan proses terjadi secara alami dan berkelanjutan.
Di sektor jasa perbankan dan telekomunikasi, perusahaan yang sukses menerapkan OpEx memberikan ruang bagi karyawan frontliner untuk mengambil keputusan cepat dalam menyelesaikan keluhan pelanggan, menunjukkan bagaimana pemberdayaan karyawan dan iklim yang positif berkontribusi langsung terhadap kepuasan pelanggan dan efisiensi operasional.
Strategi Manajemen Membangun Sinergi Kinerja dan Iklim Perusahaan
Untuk mewujudkan operational excellence yang berkelanjutan, manajemen perlu:
- Membangun komunikasi dua arah yang transparan dan terbuka — bukan hanya menyampaikan target, tapi juga mendengarkan kendala dan aspirasi karyawan.
- Memberikan penghargaan yang adil dan pengakuan atas kontribusi — agar karyawan merasa dihargai dan termotivasi.
- Mengembangkan program pelatihan dan pengembangan berkelanjutan — meningkatkan kompetensi sekaligus memperkuat keterikatan karyawan pada perusahaan.
- Menerapkan kepemimpinan yang suportif dan empatik — pimpinan yang hadir sebagai fasilitator dan pemberdaya, bukan sekadar pengawas.
- Mengelola stres kerja dan menjaga keseimbangan kerja-hidup — agar karyawan tetap sehat secara fisik dan mental.
Penutup: Human Capital sebagai Fondasi Operational Excellence
Operational excellence bukan semata pencapaian teknis atau efisiensi proses. Ia adalah hasil dari sinergi antara sistem yang tepat dan manusia yang diberdayakan dalam iklim kerja yang sehat. Kinerja karyawan yang tinggi dan iklim perusahaan yang positif adalah dua pilar utama yang saling mendukung dan tidak bisa dipisahkan.
Perusahaan yang ingin unggul di era persaingan global harus menyadari bahwa investasi terbaik bukan hanya pada teknologi, tapi pada human capital dan budaya organisasi. Dengan membangun iklim kerja yang manusiawi dan memupuk kinerja karyawan, operational excellence bukan lagi mimpi, melainkan kenyataan yang bisa dicapai dan dipertahankan.
Apakah perusahaan Anda sudah memberikan perhatian optimal pada kinerja karyawan dan iklim organisasi? Jangan biarkan upaya operational excellence Anda berhenti di proses semata. Mulailah membangun budaya yang mendukung dan memberdayakan sumber daya manusia Anda hari ini. Untuk konsultasi strategis dan pendampingan implementasi operational excellence yang fokus pada human capital, tim Nawacita siap membantu Anda mewujudkan perubahan nyata.